Rabu, 04 Juli 2012

Kendi Yang Retak



Seorang pembawa air di India memiliki dua buah kendi besar, masing-masing tergantung di setiap ujung tongkat yang pikul di lehernya. Salah satu kendi sudah retak,  sementara kendi satu lagi masih sempurna 
kendi yang sempurna selalu membawa air yang penuh sepanjang perjalanan dari sungai kerumah Tuannya , sedangkan kendi yang retak  hanya membawa setengah dari apa yang dibawanya dari sungai.
Selama dua tahun ini berlangsung setiap hari,si pembawa air hanya bisa memberikan satu setengah kendi  air ke rumah majikannya.
Tentu saja, kendi sempurna bangga dengan prestasinya. sedangkan kendi yang retak dan buruk rupa merasa malu akan ketidaksempurnaan dirinya, ia merasa malang karena ia hanya mampu menyelesaikan  setengah dari apa yang seharusnya dia kerjakan.
Setelah dua tahun dari apa yang dianggapnya sebagai kegagalan pahit, ia memutuskan untuk berbicara kepada si pembawa air, ketika mereka berada di sungai.
“Aku malu pada diriku sendiri dan aku ingin meminta maaf kepadamu.”
“Kenapa?” tanya si pembawa tersebut. “Apa yang membuat mu merasa malu?”
” Dua tahun terakhir aku hanya mampu membawa separuh dari  beban yang seharusnya ku bawa , itu semua karena retakan yang ada pada ku, retakan itu menyebabkan air  keluar sepanjang perjalanan kembali ke rumah tuanmu. Karena kekurangan ku itu, kau  tidak mendapatkan hasil yang layak dari usaha mu, “kata kendi.
Pembawa air merasa kasihan pada kendi retak, dan dalam belas kasihnya ia berkata, “Ketika kita kembali ke rumah majikan, aku ingin kau memperhatikan bunga-bunga indah di sepanjang jalan.”
Saat mereka naik bukit, kendi tua yang retak memperhatikan jalan yang di lewatinya ia melihat matahari menghangatkan bunga-bunga liar yang indah di sisi jalan, dan hal ini membuatnya gembira untuk beberapa saat.
Tapi saat mereka tiba di ujung jalan, Ia kembali merasa sedih karena telah kehilangan setengah dari beban yang di bawanya, sekali lagi ia meminta maaf kepada si pembawa air atas kegagalannya.
Pembawa itu berkata kepada kendi, “Apakah kau melihat„  bahwa bunga  hanya tumbuh di sisi jalan mu, tetapi tidak pada sisi kendi lain?
Itu karena aku selalu tahu tentang kelemahan mu, dan aku mengambil keuntungan dari itu. Aku menanam bibit bunga di sisi jalanmu, dan setiap hari ketika kita berjalan kembali dari sungai, kau telah menyirami mereka.
Selama dua tahun aku mampu mengambil bunga-bunga indah untuk menghias meja tuanku. dan tanpa mu, ia tidak akan memiliki keindahan untuk menghiasi rumahnya. 
Moral : semua orang pasti memiliki kelemahan nya masing-masing. Kita semua seperti kendi retak. Tetapi jika kita mengizinkannya, Tuhan akan menggunakan kekurangan kita sebagai kelebihan kita, karena Tuhan tidak  menciptakan segala sesuatu itu dengan sia-sia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar