Rabu, 12 Desember 2012

Sepasang Sepatu



Ada seorang Mahasiswa yang belajar di salah satu universitas besar di kairo. Suatu hari ia pergi berjalan-jalan dengan profesor yang sering disebut mahasiswa sebagai "TEMAN". Saat mereka pergi bersama, mereka melihat sepasang sepatu tua tergeletak dijalan milik salah satu orang  miskin yang bekerja di taman kota. dan pada saat itu adalah jam-jam terakhir pekerjaannya.

Si mahasiswa berpaling kearah profesor, dan berkata: "Mari kita bermain jebak-jebakan dengan Pria itu":. Kita akan menyembunyikan sepatunya, dan kemudian bersembunyi di balik semak-semak, kita akan  menunggu dan melihat bagaimana ia kebingungan ketika ia tidak bisa menemukan sepatunya. 

Sahabatku Ku "jawab sang profesor," kita tidak boleh menghibur diri dengan mengorbankan orang miskin. Tapi kau kaya, kau dapat memberikan  kesenangan yang jauh lebih besar melalui orang miskin. Masukkan koin ke masing-masing sepatu, dan kemudian kita akan bersembunyi dan melihat bagaimana reaksinya ketika dia menemukan koin itu.

Mahasiswa itu menyetujuinya, ia lalu mengambil beberapa koin dari dalam kantongnya, dan memasukan beberapa koin ke masing-masing sepatu. kemudian mereka bergegas untuk bersembunyi dibalik semak-semak. 

Orang miskin itupun selesai mengerjakan pekerjaannya, ia pun pergi ke pinggir lapangan tempat dia meletakan mantel dan sepatunya.

Saat dia memakai mantelnya dia menyelipkan salah satu kakinya kedalam salah satu sepatunya, tapi dia merasa ada sesuatu yang keras didalam sepatunya, ia kemudian membungkuk dan meraba kedalam sepatunya. betapa terkejutnya Ia ketika menemukan beberapa koin didalam sepatunya.

Takjub dan heran terlihat pada wajah-Nya. Dia memperhatikan koin itu,, melihat lagi dan lagi. Dia kemudian melihat sekelilingnya, tapi tidak ada seorang pun yang terlihat disana. Dia pun memasukkan koin itu ke dalam sakunya, dan mulai mengenakan sepatu yang lain. 

Tetapi Ia terkejut dua kali lipat saat ia  menemukan koin lainnya. Perasaannya sedih sampai dia jatuh berlutut, Ia  menengadah ke langit dan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan, dimana saat ini istrinya yang sakit dan tak berdaya dan anak-anaknya yang kelaparan, sedang menunggunya dirumah, dan Tuhan datang memberikanya rezeki disaat ia benar-benar membutuhkan. 

Melalui beberapa tangan yang tidak diketahui siapa pemiliknya, telah  menyelamatkannya dari kehancuran.

Mahasiswa itu berdiri dari persembunyiannya dengan perasaan haru, dan mata yang berkaca-kaca.

"Sekarang," kata profesor, "Apa Kau tidak lebih bahagia dari pada jika kau memainkan permainan jebak-jebakan mu itu."

Mahasiswa itu menjawab: "Kau baru saja mengajarkan ku sebuah pelajaran yang tidak akan pernah aku lupakan, Sekarang aku mengerti maksud arti dari sebuah kalimat yang selama ini aku tidak tau apa maksudnya" LEBIH BAHAGIA MEMBERI DARI PADA MENERIMA"

GRANDPA’S TABLE


frail old man went to live with his son, daughter-in-law, and four-year old grandson.The old man’s hands trembled, his eyesight was blurred, and his step faltered.

The family ate together at the table. But the elderly grandfather’s shaky hands and failing sight made eating difficult. Peas rolled off his spoon onto the floor. When he grasped, the glass, milk spilled on t

he tablecloth.

The son and daughter-in-law became irritated with the mess.
“We must do something about Grandfather,” said the son.

“I’ve had enough of his spilled milk, noisy eating, and food on the floor.” So the husband and wife set a small table in the corner.

There, Grandfather ate alone while the rest of the family enjoyed dinner. Since Grandfather had broken a dish or two, his food was served in a wooden bowl. When the family glanced in Grandfather’s direction, sometimes he had a tear in his eye as he sat alone.

Still, the only words the couple had for him were sharp admonitions when he dropped a fork or spilled food.
The four-year-old watched it all in silence.

One evening before supper, the father noticed his son playing with wood scraps on the floor.

He asked the child sweetly, “What are you making?” Just as sweetly, the boy responded, “Oh, I am making a little bowl for you and Mama to eat your food in when I grow up.” The four-year-old smiled and went back to work.

The words so struck the parents that they were speechless. Then tears started to stream down their cheeks. Though no word was spoken, both knew what must be done.

(((“Little Things Affect Little Minds”)))

That evening the husband took Grandfather’s hand and gently led him back to the family table. For the remainder of his days he ate every meal with the family.

And for some reason, neither husband nor wife seemed to care any longer when a fork was dropped, milk spilled, or the tablecloth soiled.

Children are remarkably perceptive. Their eyes ever observe, their ears ever listen, and their minds ever process the messages they absorb. If they see us patiently provide a happy home atmosphere for family members, they will imitate that attitude for the rest of their lives.

The wise parent realizes that every day the building blocks are being laid for the child’s future.

Moral : Let’s be wise buildersand role models.

“Life is about people connecting with people, and making a positive difference.
Take care of yourself, ... and those you love, ... today, ... and everyday!

THE ROSE WITHIN


A certain man planted a rose and watered it faithfully and before it blossomed, he examined it. He saw the bud that would soon blossom, but noticed thorns upon the stem and he thought,

“ How can any beautiful flower come from a plant burdened with so many sharp thorns?” Saddened by this thought, he neglected to water the rose, and just before it was ready to bloom... it d

ied.

So it is with many people. Within every soul there is a rose. The good qualities planted in us at birth, grow amid the thorns of our faults. Many of us look at ourselves and see only the thorns, the defects.

We despair, thinking that nothing good can possibly come from us. We neglect to water the good within us, and eventually it dies. We never realize our potential.

Some people do not see the rose within themselves; someone else must show it to them. One of the greatest gifts a person can possess is to be able to reach past the thorns of another, and find the rose within them.

This is one of the characteristic of love... to look at a person, know their true faults and accepting that person into your life... all the while recognizing the nobility in their soul. Help others to realize they can overcome their faults. If we show them the “rose” within themselves, they will conquer their thorns. Only then will they blossom many times over.

Wise Advice : The most favorable friend to me is that who shows me my flaws

A LOVELY MORAL STORY FOR KIDS




There is a small girl who lives with her Father in their small house cozy house but with comfort. Her father is an engineer an architect and he is a hardworking man. The daughter is a nice girl who adores her 
father. She so likes to seat beside her father drawing table for hours and adores the drawings that her father makes. Sometimes it is a house sometimes it is a building. She always says to her father with blinking eyes ''Daddy you are so great, so design houses and buildings...''

Her father smiles and pinches her nose ''No angel, I just draw it, then there are some experts who build it in real...''

His daughter looks at him, ''But if you not design it correctly they can not build it, rite... so you are the greatest'' she insist adoring her father.

Her father smiles again then lifts her to his lap, kisses her forehead and says ''My angel listen to me, you know that I always teach you that all in this world belongs to .....'', the father looks to his daughter's eyes waiting for an answer ... ''Allah the only God'', she answers confidently ''Right answer” says her father proudly. ''So, all my talent, my knowledge n everything I have also does not belong to me. Its all bestowed by Allah swt'', he continues his words... ''But Allah gave it to you, like you gave me this teddy n the teddy is mine'', the daughter starts to argue….

Her father looked at his daughter, proud of her smart thinking as an 8 years old kid. ''Yes'', he said ''But how if one day I tell you that I want that teddy back...'

''Why you want to take it back?'', she questioned him back while holding her teddy tightly.

''Let say hmmm .....because you do not make good use of it, you show off it to your friends and make them jealous with you. I do not like you doing that so I want it back. What you gonna do?''

''Mmmmm I will give it to you, but I will cry loud and ask you to forgive me'' Hahaha .. Her father laughs. ''Thats I wanna tell you my angel. I must use all my talent and knowledge by good and never use it to show off as Allah does not like it, as I also do not like if you show off to your friends .... So what ever we have its all from Allah n never use it for show off or to do something bad or to do something that make us too proud of ourselves... Or Allah will get a little upset and take it all back to him and we cant do anything just crying n say sorry like you begging your teddy back''

''You understand?'', the father ask with smile
''Yes Daddy'' she answer nicely.
Her father hold her tight n kiss her head ''Thats my angel. I love you my angel''


Senin, 03 Desember 2012

Mencintaimu Selamanya




Seorang ibu menggendong bayi  kecilnya, dengan pelan iya menimang anaknya sambil beryanyi.


Aku akan mencintaimu selamanya,
Aku akan menyayangimu selalu,
Selama aku hidup
anakku, kau akan dapatkan semua rasa itu.

Bayi itu punTumbuh. Dia tumbuh dan dia tumbuh dan dia tumbuh. Dia tumbuh sampai ia berusia dua tahun, Ia berlari-lari di sekitar rumahnya. Dia menarik semua buku dari rak-rak. Dia menarik semua makanan keluar dari lemari es dan ia mengambil jam ibunya dan membuangnya ke toilet. Kadang-kadang ibunya berkata, "anak ini membuatku gila!"

Tetapi pada malam hari, Ia membuka pintu kamar anaknya, merangkak di lantai, mendongak ke sisi tempat tidur, dan jika anaknya benar-benar tertidur dia mengangkatnya dan menimang bayinya sambil bernyanyi


Aku akan mencintaimu selamanya,
Aku akan menyayangimu selalu,
Selama aku hidup
Anakku, kau akan dapatkan semua rasa itu.

Anak kecil itu pun tumbuh dan berkembang sampai ia berumur sembilan tahun. Dan dia tidak pernah ingin makan malam bersama keluarganya, ia tidak pernah mau mandi, dan ketika nenek mengunjunginya, dia selalu mengatakan kata-kata buruk. Kadang-kadang ibunya ingin menjualnya ke kebun binatang!

Tetapi pada malam tiba , ketika anaknya sedang tidur, ibu diam-diam membuka pintu kamarnya, merangkak di lantai dan mendongak ke sisi tempat tidur. Jika anaknya benar-benar tertidur, ia mengangkat kepala anak itu dan kemudian bernyanyi

Aku akan mencintaimu selamanya,
Aku akan menyayangimu selalu,
Selama aku hidup
Anakku, kau akan dapatkan semua rasa itu.

Anak itu terus berkembang sampai ia menginjak usia remaja. Dia memiliki teman-teman yang aneh dan ia mengenakan pakaian yang aneh dan ia mendengarkan musik yang aneh. Terkadang ibu merasa seperti dia di kebun binatang!

Tetapi pada malam hari, saat anaknya tertidur, ibu kembali membuka pintu kamarnya, merangkak di lantai dan mendongak ke sisi tempat tidur. Jika ia benar-benar tertidur dia memeluk anaknya sambil bernyanyi

Aku akan mencintaimu selamanya,
Aku akan menyayangimu selalu,
Selama aku hidup
Anakku, kau akan dapatkan semua rasa itu.

Kini anaknya telah menjadi pria dewasa dan meninggalkan rumah untuk tinggal di kota lain. Tapi kadang-kadang pada malam gelap ibu pergi melintasi kota untuk datang melihat anaknya, ketika lampu dirumah  sudah dimatikan, dia membuka jendela dan masuk, Dia merangkak di lantai dan mendongak ke sisi tempat tidur. Jika anaknya benar-benar tertidur dia duduk di sisi tempat tidur anaknya dan bernyanyi.

Aku akan mencintaimu selamanya,
Aku akan menyayangimu selalu,
Selama aku hidup
Anak ku, kau akan dapatkan semua rasa itu.

akhirnya , ibu  semakin tua. dan semakin  tua. Suatu hari Ia menelepon anaknya dan berkata, "Sebaiknya kau datang menemui ku karena aku sangat tua dan sakit." Mendengar perkataan ibunya si anakpun datang untuk melihatnya. Ketika ia datang dan membuka pintu,  ibu  kembali mencoba menyanyikan lagu untuk anaknya

Aku akan mencintaimu selamanya,
Aku akan menyayangimu selalu

Tapi dia tidak bisa menyelesaikan lagunya karena dia terlalu tua dan sakit-sakitan. Anak itu lalu mendekati ibunya. Dia menggendong dan memeluk ibunya dan bernyanyi

Aku akan mencintaimu selamanya,
Aku akan menyayangimu selalu,
Selama aku hidup
Ibu kau akan selalu dapatkan rasa itu

Ketika Dia  pulang malam itu, ia termenung dan berdiri cukup lama di tangga rumahnya. Kemudian ia pergi ke ruang di mana bayi perempuanya sedang tidur. Dia menggendong dalam pelukannya dan dengan  perlahan-lahan ia menimang anaknya sambil bernyanyi

Aku akan mencintaimu selamanya,
Aku akan menyayangimu selalu,
Selama aku hidup
Anakku, ku akan dapatkan semua rasa itu.












Rabu, 29 Agustus 2012

Nilai dari sebuah Kerja Keras



dulu pernah ada seorang pengusaha kaya yang memiliki seorang putra yang sangat dicintainya tapi sayang sekali anak itu sangatlah malas. Pengusaha itu  menginginkan anaknya menjadi soerang pekerja keras dan bertanggung jawab. Dia ingin anaknya  menyadari nilai dari sebuah kerja keras. 

Suatu hari ia memanggil anaknya dan berkata: ". Hari ini, aku ingin kau pergi keluar dan mendapatkan sesuatu jika kau gagal maka kau tidak akan mendapatkan makanan malam ini"


Didalam hati anak itu, tidak pernah ada sedikitpun niat untuk bekerja, dan Permintaan ayahnya itu sangatlah  menakutkan untuknya, 

Lalu dia pergi kepada ibunya dan menangis. Saat ibunya melihat air mata anaknya, seketika hatinya menjadi luluh. Ibunya menjadi gelisah dia bingung memikirkan apa yang harus dia lakukan untuk menolong anaknya, akhirnya si ibu memutuskan untuk memberikan beberapa koin emas kepada anaknya.

Dan pada malam hari si ayah bertanya kepada anaknya, apa yang sudah dia dapatkan hari ini, si anak segera memberikan beberapa koin emas yang diberikan ibunya tadi siang kepadanya. 

Lalu si ayah menyuruh anaknya untuk membuang koin emas itu kedalam sumur, anak itu  pun menganggukan kepala dan segera pergi  menuju sumur dan membuang koin seperti yang telah di perintahkan oleh ayahnya. 


Sang ayah adalah laki-laki yang bijaksana dan sangat berpengalaman, dia sudah menduga bahwa koin emas yang diberikan oleh anaknya berasal dari pemberian istrinya. 

Hari berikutnya ia mengirim istrinya kerumah orang tuanya di kota,  

Kemudian dia memanggil anak laki-lakinya. 
Kembali dengan sedikit ancaman Ia menyuruh anaknya untuk pergi dan mencari sesuatu di luar  jika anaknya menolak maka dia tidak akan mendapatkan makan malamnya. 

kali ini si anak laki-laki kembali sedih, dia pergi menemui kakaknya dan menangis, karena kakaknya merasa kasihan padanya, akhirnya si kakak memberikan beberapa koin emas yang dia ambil dari tabungannya. si anak laki-laki pun merasa senang dan tersenyum, dan kembali koin tersebut akan ia berikan kepada ayahnya ketika ayahnya pulang.

ketika ayahnya pulang dari toko kembali ia memanggil anaknya dan bertanya apa yang telah didapatkan anaknya hari ini, Si anak lalu melemparkan beberapa koin emas di depan ayahnya, kembali si ayah menyuruh anaknya untuk membuang koin emas  itu kesumur, tanpa banyak bertanya si anak langsung membuang koin tersebut kedalam sumur.

Sekali lagi dengan sangat bijaksana si ayah berkata, Uang tersebut tidak didapat anaknya dengan keringatnya sendiri

Kemudian keesokan harinya si ayah mengirim putrinya kerumah neneknya, 
Dan sekali lagi ia menyuruh anak laki-lakinya untuk keluar dan mendapatkan sesuatu, dan kali ini pun ia  menyuruh anaknya dengan ancaman  bahwa dia tidak akan mendapatkan makan malam, jika dia tidak membawa hasil pulang kerumah.

Kali ini tidak ada seorang pun yang dapat membantunya, tidak ada Ibu atau kakak yang bisa memberikan beberapa koin emas kepadanya, dengan sangat terpaksa dia pergi kepasar untuk mencari pekerjaan. 

dia mendatangi semua toko yang ada di pasar dan menanyakan apakah mereka membutuhkan bantuan.  
Salah satu pemilik toko disana berkata padanya, bahwa dia akan membayar sebesar dua koin emas, jika si anak bisa membawakan kopernya  kerumah.

Si anak tersebut tidak bisa menolak, karena dia takut akan kehilangan makan malamnya. 
Dengan bersusah payah ia memikul koper si pemilik toko di punggungnya, dengan kaki bergetar dan bermandikan keringat serta punggung yang terasa pegal-pegal karena beban yang dibawa terasa terlalu berat, tapi dengan susah payah dia menyelesaikan pekerjannya. 

Si anak laki-laki  merasa sangat lelah, ia pun memutuskan untuk pulang dengan membawa dua koin emas di  tangannya, dalam perjalanan pulang dia berpikir, ayah pasti memintaku untuk melemparkan  koin ini kedalam sumur, kemudian anak itu  pun menangis  karena Ia tidak bisa membayangkan hasil kerja kerasnya di buang begitu saja di dalam sumur.

ketika dia sampai dirumah dia menemui ayahnya, dengan terisak-isak dia berkata :
"Ayah, Seluruh tubuhku terasa sakit, punggung ku luka dan terasa perih  apakah kau akan meminta ku untuk melemparkan koin ini kedalam sumur"?


kali ini si ayah tersenyum, Si ayah berkata kepada anaknya, bahwa seseorang akan merasakan sakit ketika hasil dari kerja kerasnya di buang.

pada dua kesempatan sebelumnya kau dibantu oleh ibu dan kakak mu, karena itulah kau tidak merasakan sakit ataupun sedih ketika aku menyuruh mu membuang koin itu ke sumur. 

Anak laki-laki itu pun terdiam ia menyadari kesalahan yang sudah dilakukannya dan dia pun mengerti akan nilai dari sebuah kerja keras


Dia bersumpah tidak akan malas lagi dan akan membantu ayahnya untuk mengelola usahanya, 


Dengan tersenyum bangga si ayah lalu mengambil sesuatu didalam sakunya, Ia menyerahkan kunci tokonya kepada anaknya, ia menyuruh anaknya untuk mengurus usahanya dan si ayah berjanji akan membimbing anaknya sampai akhir hidupnya

Moral : Kadang pelajaran terbaik dalam hidup berasal dari situasi yang paling sulit






Fox and Grapes





It was a sunny day and fox was walking across the fields. Soon he came to a vineyard. As he came nearer, he could see some bunches of juicy grapes.

The fox looked carefully around him. He had to make sure that he was safe from the hunters. He decided to steal some before anyone came along.

He jumped upwards but he could not reach the grapes. He jumped again as high as he could. He still could not reach them. The grapes were just too high for him!

He was not ready to give up. He backed off, took some running steps and leapt into the air towards the grapes. Again he failed to reach them.

It was getting dark, and he was getting angry. His legs hurt with all that running and jumping. At last he stopped trying.

As he walked away, he said to himself, "I don't really want those grapes. I'm sure they are too sour to eat."

Moral : Sometimes when we cannot get what we want, we pretend that it is not worth having.

Tukang Susu



Seorang gadis pemerah susu sedang pergi ke pasar untuk menjual  susu hasil dari sapi nya pagi ini. Saat ia membawa guci besar berisi susu di atas kepalanya, ia mulai berkhayal tentang semua hal yang bisa ia lakukan setelah menjual susu.

"Dengan uang itu, Aku akan membeli seratus anak ayam untuk  ku pelihara di halaman belakang rumah, Ketika mereka sudah besar.. Aku bisa menjualnya dengan harga yang mahal di pasar."

Saat ia berjalan, ia terus berkhayal
"Kalau ayam-ayamku sudah terjual semua, aku akan membeli dua ekor kambing muda dan membesarkan mereka di bukit yang penuh rumput agar mereka sehat dan tumbuh dengan sempurna, dan aku bisa menjualnya dengan harga yang lebih baik lagi!."

Masih berkhayal, ia berkata pada dirinya sendiri, "Segera, aku akan dapat membeli sapi lagi, dan aku akan memiliki lebih banyak susu untuk dijual, Lalu aku akan memiliki lebih banyak uang ...."

Dengan pikiran-pikiran bahagia, dia mulai melompat dan melompat. Tiba-tiba dia tersandung dan jatuh. Kendi yang berisi susu pecah dan  tumpah ke tanah.

sambil menangis dia berkata "aku tidak akan berkhayal lagi", 

Moral : Do not count your chickens before they are hatched.

Kekayaan yang sebenarnya


Suatu hari seorang ayah dari keluarga yang sangat kaya raya membawa anaknya bepergian ke suatu negara dengan tujuan menunjukkan bagaimana kehidupan orang-orang miskin disana, Hal ini ia lakukan agar anaknya bisa bersyukur atas kekayaan yang dimiliki keluarganya.

Mereka menghabiskan beberapa hari dan beberapa malam di peternakan tersebut agar mereka bisa dianggap sebagai keluarga yang sangat miskin.

Setelah mereka kembali dari perjalanan, sang ayah bertanya kepada putranya,
"Menurutmu bagaimana perjalanan kali ini?" "ini sangat  bagus, Ayah." jawab si anak

"Apakah kau  melihat apa yang orang miskin lakukan?" Tanya sang ayah . 
"Oh yaaa, tentu saja" kata anak. 
"Jadi, apa yang kau pelajari dari perjalanan ini?" tanya ayahnya.

Si anak menjawab, "aku melihat bahwa kita memiliki seekor anjing, sedangkan mereka mempunyai empat ekor anjing.

Kita punya kolam renang yang luasnya sampai ke tengah taman dan mereka memiliki anak sungai yang tidak memiliki akhir." 

"kita memiliki lentera di taman kita dan mereka memiliki bintang-bintang yang bersinar pada malam hari."

"Teras rumah  kita sampai ke halaman depan, dan mereka memiliki cakrawala dunia."

 "kita memiliki sepotong kecil tanah untuk tempat tinggal dan mereka memiliki ladang yang melampaui pandangan kita." 

"Kita memiliki pembantu yang melayani kita, tapi mereka melayani sesamanya."

 "Kita membeli makanan kita, tapi mereka menumbuhkannya sendiri."

 "Kita punya tembok disekeliling rumah untuk melindungi kita, sedangkan mereka punya teman untuk melindungi mereka."

Mendengar semua itu ayah si anak  pun terdiam. Kemudian sang anak menambahkan, 
"Terima kasih ayah kau telah  menunjukkan kepada ku betapa miskinnya kita."

Si Ayah pun merasa malu kepada anaknya.

Bunga Mawar dan Pohon Kaktus


Suatu hari di musim semi yang indah, sekuntum bunga mawar mekar di dalam hutan, di sana juga tumbuh beraneka ragam pohon dan tumbuhan, mereka tumbuh subur disana.

Bunga mawar melihat sekelilingnya,

Pohon pinus yang ada di dekatnya berkata "aku harap aku bisa secantik itu" ,, 

Pohon yang lain pun berkata "Pohon pinus tersayang, kita tidak bisa memiliki semuanya"


Si bunga mawar menoleh dan berkata, "Sepertinya aku adalah tanaman yang paling indah di hutan ini." 

Lalu Bunga matahari yang tumbuh disampingnya bertanya kepadanya  "Mengapa kau berkata seperti itu ? Di hutan ini ada banyak  tanaman yang indah. kau  hanya salah satu dari mereka." 

kemudian bunga mawar merah menjawab,
 "Aku melihat semua orang menatap dan mengagumi ku." 
Kemudian bunga mawar melihat ke arah kaktus dan berkata, "Lihatlah tanaman itu dia jelek dan penuh duri!" 

Lalu Pohon pinus berkata kepada bunga mawar "Bunga mawar, apa yang kau bicarakan, tidak seorang pun yang bisa mengatakan apa itu kecantikan, bukankah kau juga memiliki duri?"


Bunga mawar marah kepada pinus dan berkata, "Aku kira kau memiliki selera yang baik! ternyata kau tidak tau sama sekali tentang keindahan, kau tidak bisa membandingkan aku dengan duri kaktus itu.."

"Apa yang sebenarnya di banggakan oleh bunga mawar", pikir pohon Pinus

Akhirnya bunga mawar  mencoba untuk memindahkan akarnya agar ia bisa jauh dari kaktus, tapi sayang dia tidak bisa bergerak sama sekali. 

Hari-hari berlalu , mawar merah selalu saja menghina pohon kaktus dengan kata-kata  yang menyakitkan dia mengatakan bahwa kaktus adalah Tanaman tidak berguna? dan betapa menyesalnya ia telah menjadi tetangga si kaktus

Tapi Kaktus tidak pernah marah bahkan ia  mencoba untuk menasihati mawar, dengan mengatakan, "Tuhan tidak menciptakan segala bentuk kehidupan tanpa tujuan."


Musim semi pun berlalu, dan cuaca menjadi sangat hangat. Hidup menjadi sulit didalam hutan, seperti tanaman dan hewan mereka semua membutuhkan air , tapi tak setetes pun hujan turun.  dan mawar merah pun mulai layu. 

Suatu hari mawar merah melihat burung pipit menempelkan paruhnya ke batang kaktus dan kemudian terbang menjauh, "burung-burung itu  terlihat lebih segar. .. "Pikir si bunga mawar

Hal ini  tentu saja membingungkan si bunga mawar ,dan akhirnya ia pun memutuskan untuk bertanya kepada  pohon pinus
"Apa yang burung lakukan".  tanya si mawar

Pohon pinus menjelaskan, bahwa burung mendapat air dari batang kaktus.

"Apakah kaktus tidak terluka ketika mereka membuat lubang disana?"  tanya si bunga  mawar merah.

Ya tentu saja dia terluka, tapi kaktus tidak suka melihat burung menderita," jawab Pinus.

Bunga mawar membuka matanya lebar-lebar  dan berkata, " Apakah kaktus memiliki air?"

"Ya, dia menyimpan banyak air, kau  juga bisa minum air dari pohon kaktus, jika kau mau si burung pipit akan membawakan air untuk mu  itu juga jika kau mau  meminta bantuan pada si pohon kaktus.."

 mawar merah merasa terlalu malu untuk meminta air dari kaktus karena kata-kata dan tingkah lakunya yang telah menyakiti kaktus, tapi karena dia sangat membuthkan air  akhirnya iya pun meminta bantuan pada si kaktus. 

Dengan ramah Kaktus setuju  untuk memberikan air pada bunga mawar, dan dengan di bantu burung pipit disiramkanlah air di akar bunga mawar. Bunga mawar pun kembali segar dan cantik seperti semula

Dari situ bunga mawar merah belajar pelajaran berharga bahwa Ia tidak bisa menilai seseorang hanya dari  penampilannya saja.





Empat orang anak laki-laki dan Pohon Pear




Ada seorang pria yang memiliki empat orang anak laki-laki. Dia ingin anak-anaknya belajar untuk tidak terlalu cepat  menghakimi segala hal. Jadi dia mengirim ke empat anaknya untuk pergi dan melihat sebuah pohon pir yang besar yang terletak sangat jauh dari tempat tinggal mereka. Anak pertama akan pergi di musim dingin, yang kedua pada musim semi, yang ketiga di musim panas, dan anak bungsu pada musim gugur.

Saat mereka sudah kembali, ia memanggil ke-empat anaknya, masing-masing anak di suruh menceritakan apa yang di lihat.

Anak pertama mengatakan bahwa pohon itu jelek, membungkuk, dan memutar. 

Anak kedua mengatakan itu tidak benar, pohon itu ditutupi dengan tunas hijau dan sangat menjanjikan.

Anak ketiga tidak setuju dengan apa yang dikatakan oleh kedua saudaranya, dia mengatakan  pohon itu penuh dengan bunga yang berbau begitu manis dan tampak begitu indah, dan itu adalah hal yang paling indah yang pernah dilihatnya. 

Anak terakhir tidak setuju dengan mereka semua, dia bilang pohon itu penuh dengan buah, kehidupan dan harapan

Pria itu kemudian menjelaskan kepada anak-anaknya bahwa apa yang mereka katakan semuanya benar,  mereka hanya melihat  satu musim dari kehidupan pohon pear, dia mengatakan kepada mereka, bahwa mereka tidak bisa menilai sebuah pohon hanya berdasarkan pada apa yang mereka lihat.
Begitu juga dengan manusia, jangan pernah menilainya hanya dari satu sisi saja, dan siapaun mereka, kesenangan, kegembiraan dan cinta yang datang pada hidup mereka hanya dapat di ukur/ di nilai pada akhir sebuah kehidupan, dan pada saat itu semua musim telah usai

jika kau menyerah pada musim dingin, maka kau akan kehilangan janji di musim semi,  keindahan di musim panas, dan hasil  yang melimpah di musim gugur, jangan biarkan rasa sakit di satu musim menghancurkan kebahagiaan dan hidupmu. 

MORAL :Jangan menilai hidup hanya karena satu masa yang sulit, tekunlah dan jalani jalanmu walaupun itu terasa sangat sulit, karena saat yang indah pasti akan datang cepat ataupun lambat

Selasa, 28 Agustus 2012

Gadis Buta



Pada suatu hari ada seorang gadis buta yang sangat membenci dirinya sendiri karena dirinya Buta. dia tidak hanya benci terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang yang ada di sekitarnya kecuali seorang Pria yaitu kekasihnya sendiri.

Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. tapi ketika si pria itu ingin menikahinya si gadis buta  berkata,

 "Aku akan menikah dengan mu jika  aku bisa  melihat dunia ini walau hanya sekali".

Sang pria itu terdiam mendengar ucapan dari si gadis buta. 

hingga pada suatu hari seseorang bersedia mendonorkan sepasang matanya kepada gadis buta, sehingga si gadis buta dapat melihat, dia tidak hanya bisa melihat dunia tetapi juga dia dapat melihat kekasihnya.

Kekasihnya bertanya kepada gadis itu , ” Sayangggg … sekarang kau sudah bisa melihat dunia, maukah kau menikah dengan ku ?" 

Gadis itu shock dan terguncang jiwanya saat dia melihat bahwa kekasihnya itu ternyata seorang yang buta. Dan si gadis pun menolak untuk menikah dengan nya

Dan akhirnya si Pria itu pergi meninggalkannya sambil meneteskan air mata, 


dan suatu hari si pria buta menuliskan sepucuk surat singkat kepada gadis itu, “Sayangku, tolong engkau jaga baik-baik ke-dua mata yang telah aku berikan kepadamu.


Moral: Ini adalah contoh bagaimana perubahan otak manusia ketika statusnya berubah. Hanya sedikit yang mengingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya, dan siapa yang selalu ada bahkan di saat yang paling menyakitkan.

Jangan pernah mengambil keuntungan dari org lain, dan Jagalah setiap orang yang dekat dengan Hati mu karena  mungkin suatu saat kau sadar dan menyadari bahwa kau  telah kehilangan berlian saat kau terlalu sibuk mengumpulkan batu.



Jumat, 03 Agustus 2012

God brews the tea, not the cups.








A group of students, highly established in their careers, got together to visit their old teacher. Conversation soon turned into complaints about stress in work and life.


Offering his guests tea, the teacher went to the kitchen and returned with a large pot of tea and an assortment of cups – porcelain, plastic, glass, crystal, some plain looking, some expensive, some exquisite – telling them to help themselves to the tea.


When all the students had a cup of tea in hand, the professor said: ‘If you noticed, all the nice looking expensive cups were taken up, leaving behind the plain and cheap ones. While it is normal for you to want only the best for yourselves, that is the source of your problems and stress.


Be assured that the cup itself adds no quality to the tea. In most cases it is just more expensive and in some cases even hides what we drink. What all of you really wanted was tea, not the cup, but you consciously went for the best cups… And then you began eyeing each other’s cups too.


Now consider this: Life is the tea; the jobs, money and position in society are the cups. They are just tools to hold and contain Life, and the type of cup we have does not define, nor change the quality of Life we live.


Sometimes, by concentrating only on the cup, we fail to enjoy the tea God has provided us.


Know that God brews the tea, not the cups.So enjoy your tea.

The Burnt Biscuits: Small story with a moral





When I was a kid, my mom would prepare special breakfast every now and then. And I remember one night in particular, after a long, hard day at work. On that evening so long ago, my mom placed a plate of eggs, sausage and extremely burned biscuits in front of my dad.

I remember waiting to see if anyone noticed! Yet all my dad did was reach for his biscuit, smile at my mom and ask me how my day was at school. I don’t remember what I told him that night, but I do remember watching him smear butter and jelly on that biscuit and eat every bite!

When I got up from the table that evening, I remember hearing my mom apologize to my dad for burning the biscuits. And I’ll never forget what he said: Honey, I love burned biscuits.

Later that night, I went to kiss Daddy good night and I asked him if he really liked his biscuits burned. He wrapped me in his arms and said, Your Momma put in a hard day at work today and she’s real tired. And besides, a little burnt biscuit never hurt anyone! You know, life is full of imperfect things and imperfect people. I’m not the best at hardly anything, and I make so many mistakes; forget to congratulate people on their special occasions.

What I’ve learned over the years is that learning to accept each others faults and choosing to celebrate each others differences is one of the most important keys to creating a healthy, growing, and lasting relationship.

And that’s my prayer for you today. That you will learn to take the good, the bad, and the ugly parts of your life but always have trust in God. Because in the end, He’s the only One who will be able to give you a relationship where a burnt biscuit isn’t a deal-breaker! We could extend this to any relationship. In fact, understanding is the base of any relationship, be it a husband-wife or parent-child or friendship! 

Don’t put the key to your happiness in someone else's pocket; keep it in your own. So Please pass us a biscuit, and yes, the burnt one will do just fine!


Sabtu, 21 Juli 2012

THE MOST BEAUTIFUL HEART 




One day a young man was standing in the middle of the town proclaiming that he had the most beautiful heart in the whole valley.

A large crowd gathered and they all admired his heart for it was perfect. There was not a mark or a flaw in it. Yes, they all agreed it truly was the most beautiful heart they had ever seen.

The young man was very proud and boasted more loudly about his beautiful heart.


Suddenly, an old man appeared at the front of the crowd and said, “Why your heart is not nearly as
beautiful as mine.

The crowd and the young man looked at the old man’s heart. It was beating strongly ... but full of scars. It had places where pieces had been removed and other pieces put in ... but they didn’t fit quite right and there were several jagged edges.


In fact, in some places there were deep gouges where whole pieces were missing. The people starred ... how could he say his heart is more beautiful,they thought.


The young man looked at the old man’s heart and saw its state and laughed.
“You must be joking,” he said. “Compare your heart with mine ... mine is perfect and yours is a mess of scars and tears.


“Yes,” said the old man, “Yours is perfect looking ... but I would never trade with you. You see,every scar represents a person to whom I have given my love..... I tear out a piece of my heart and give it to them ... and often they give me a piece of their heart which fits into the empty place in my heart ... but because the pieces aren’t exact, I have some rough edges, which I cherish, because they
remind me of the love we shared.


Sometimes I have given pieces of my heart away ... and the other person hasn’t returned a piece of his heart to me. These are the empty gouges ... giving love is taking a chance. Although these gouges are painful, they stay open, reminding me of the love I have for these people too ... and I hope someday they may return and fill the space I have waiting. So now do you see what true beauty is?


The young man stood silently with tears running down his cheeks. He walked up to the old man, reached into his perfect young and beautiful heart, and ripped a piece out. He offered it to the old man with trembling hands.
The old man took his offering, placed it in his heart and then took a piece from his old scarred heart and placed it in the wound in the young man’s heart. It fit .... but not perfectly, as there were
some jagged edges.

The young man looked at his heart, not perfect anymore but more beautiful than ever, since love from the old man’s heart flowed into his. They embraced and walked away side by side.

♥ Moral ♥ : Physical perfection is not always beautiful.
OLD AGED FATHER 






An 80 year old man was sitting on the sofa in his house along with his 45 years old highly educated son. Suddenly a crow perched on their window. The Father asked his Son, "What is this?" The Son replied "It is a crow". After a few minutes, the Father asked his Son the 2nd time, "What is this?" The Son said "Father, I have just now told you "It's a crow".

After a little while, the old Father again asked his Son the 3rd time, What is this?" At this time some expression of irritation was felt in the Son's tone when he said to his Father with a rebuff. "It's a crow, a crow". A little after, the Father again asked his Son t he 4th time, "What is this?" This time the Son shouted at his Father, "Why do you keep asking me the same question again and again, although I have told you so many times 'IT IS A CROW'. Are you not able to understand this?"


A little later the Father went to his room and came back with an old tattered diary, which he had maintained since his Son was born. On opening a page, he asked his Son to read that page. When the son read it, the following words were written in the diary :-


"Today my little son aged three was sitting with me on the sofa, when a crow was sitting on the window. My Son asked me 23 times what it was, and I replied to him all 23 times that it was a Crow. I hugged him lovingly each time he asked me the same question again and again for 23 times. I did not at all feel irritated, I rather felt affection for my innocent child".


While the little child asked him 23 times "What is this", the Father had felt no irritation in replying to the same question all 23 times and when today the Father asked his Son the same question just 4 times, the Son felt irritated and annoyed. So...

If your parents attain old age, do not repulse them or look at them as a burden, but speak to them a gracious word, be cool, obedient, humble and kind to them. Be considerate to your parents.

From today say this aloud, "I want to see my parents happy forever. They have cared for me ever since I was a little child. They have always showered their selfless love on me. They crossed all mountains and valleys without seeing the storm and heat to make me a person presentable in the society today".

♥ Make a Promise To Yourself ♥: Say a prayer to ALLAH, "I will serve my old parents in the BEST way. I will say all good and kind words to my dear parents, no matter how they behave.

Rabu, 04 Juli 2012

"Cerita Moral tentang Menonton Film"





Dua orang remaja ingin meminta izin kepada ayahnya untuk menonton Film. 


karena seluruh temannya sudah menyaksikan film tersebut,  mereka pun ingin menyaksikannya juga, tapi sayang sekali si ayah menolak permintaan kedua anaknya

Ah ayah, mengapa tidak "keluh,, Mereka.
Ayahnya menjawab: "Karena setiap film mengandung pornografi dan menggambarkan kesadisan  ini  merupakan suatu prilaku yang sudah diterima baik didalam masyarakat.


"Tapi ayah, itu hanya sebagian kecil dari film, itu kata teman-teman yang sudah menyaksikan film tersebut. film itu berdurasi selama dua jam, dan adegan itu hanya beberapa menit saja. film itu berdasarkan dengan kisah nyata,  tentang kebaikan yang menang melawan kejahatan, dan didalamnya juga terdapat tentang keberanian dan pengorbanan diri, bahkan review film tersebut juga mengatakan hal seperti itu.


"Jawaban ku adalah 'tidak,' dan itu adalah jawaban akhir ku, Kalian tidak akan pergi untuk menonton film apapun..  " Kata ayahnya tegas


Kedua remaja berjalan sedih ke ruang keluarga dan duduk di sofa. Saat mereka cemberut, mereka terkejut mendengar suara ayah mereka sedang menyiapkan sesuatu di dapur


Mereka segera kenal aroma Harum dari kue brownies yang ada didalam oven, dan salah satu remaja berkata kepada yang lain, "Ayah pasti merasa bersalah, dan sekarang dia mencoba berbaikan dengan kita, karena itu dia membuatkan kita kue Brownies. Mungkin kita bisa melembutkan hatinya nya dengan memberikan banyak pujian saat ia membawa kuenya untuk kita,  dan kita bisa membujuknya untuk membiarkan kita pergi menonton film itu.


Saat itu mereka tidak merasa kecewa, karena mereka merasa bahwa ayahnya akan mengijinkan mereka untuk menonton film itu, 


Tak lama ayah mereka muncul dengan sepiring brownies hangat yang ia persembahkan untuk anak-anaknya. Masing-masing dari anaknya mengambil satu potong.


Lalu ayah mereka berkata, "Sebelum kalian makan, aku ingin memberitahu kalian sesuatu:  "Aku sangat mencintai kalian berdua ."


Kedua remaja itu saling tersenyum dengan tatapan seperti mengetahui maksud dari ayahnya. didalam hati, mereka berpikir kalau  Ayah mereka sedang melunak.


Itu sebabnya aku  membuat brownies ini dengan bahan terbaik. Aku sudah membuat kue ini dari  tadi. Sebagian besar aku menggunakan bahan bahkan organik, tepung organik terbaik, telur terbaik, gula organik terbaik, vanili dan coklat 


"brownies itu tampak lezat, dan kedua remaja mulai merasa sedikit tidak sabar dengan lamanya ayah mereka berbicara


Tapi aku ingin  jujur kepada kalian berdua. Ada satu bahan yang aku tambahkan yang  biasanya tidak ditemukan didalam kue brownies. Aku mendapat bahan itu dari halaman belakang rumah  kita. Tapi kalian tidak perlu khawatir, karena aku hanya menambahkan sedikit  untuk kue brownies kalian. Jumlah sedikit tapi sangat berarti. Jadi silakan, memakannya dan biarkan aku tahu apa yang kalian pikirkan?



"Ayah, maukah kau mengatakan kepada kami apa  bahan rahasia yang kau masukan kedalam kue ini, kami ingin mengetahuinya sebelum kami memakannya?"


"Kenapa? Aku hanya menambahkan bahan itu sedikit, hanya satu sendok teh. kalian bahkan tidak akan merasakannya.



"Ayolah, ayah,  memberitahu kami  bahan apa itu?"


"Jangan khawatir itu  adalah bahan organik,! Seperti bahan lainnya."


"Ayah!"


Baiklah, jika kalian memaksa, Bahan rahasia itu adalah .. "Kotoran Anjing"


Kedua remaja itu langsung meletakan  kembali brownies mereka ke atas piring dan mulai  melihat jari-jari mereka dengan perasaan jijik.


"Ayah Mengapa kau melakukan itu Kau sudah menyiksa kami dengan membuat kami mencium aroma kue Brownies yang kau buat selama setengah jam terakhir, dan sekarang kau mengatakan bahwa kau menambahkan kotoran anjing!? Maaf ayah ,,Kami tidak bisa makan brownies ini!"


"Mengapa tidak Jumlah kotoran anjing sangat kecil dibandingkan dengan  bahan lain, kue ini  tidak akan menyakiti kalian.. kotoran anjing itu sudah dimasak dengan tepat bersama dengan bahan lainnya. Kau bahkan tidak akan merasakannya.? lagi pula rasanya tidak akan berbeda dengan kue brownies seperti yang lainya. Silakan kalian makan! " kata ayahnya


"Tidak, Ayah ... Tidak akan pernah!"



"Dan itu adalah alasan yang sama yang akan aku berikan kepada kalian, aku  tidak akan mungkin membiarkan kalian berdua pergi menonton film itu. 


Kalian saja tidak akan pernah mau kotoran anjing yang ada dialam brownies kalian, jadi mengapa aku harus mengijinkan kalian menonton film yang ada fornografi kebejatan, kesadisan bahkan kekerasan didalamnya?


 coba kalian pikirkan bagaimana mungkin kita bisa menghibur diri kita dengan cara menanamkan gambar penuh dosa dalam pikiran kita, yang  hanya akan membimbing kita jatuh ke dalam pikiran yang buruk setelah melihatnya? ,,  Marilah kita berdoa kepada Tuhan, agar Ia menjauhkan kita dari segala Godaan



Remember, we become desensitized a little bit at a time; it is the small and minimal sins that we forget the most...


Be Aware of all kinds of sins...

Are We Like The Elephants ?



As a man was passing the elephants, he suddenly stopped, confused by the fact that these huge creatures were being held by only a small rope tied to their front leg. No chains, no cages. It was obvious that the elephants could, at anytime, break away from their bonds but for some reason, they did not.
He saw a trainer nearby and asked why these animals just stood there and made no attempt to get away.
 “Well,” trainer said, “when they are very young and much smaller we use the same size rope to tie them and, at that age, it’s enough to hold them. As they grow up, they are conditioned to believe they cannot break away.
 They believe the rope can still hold them, so they never try to break free.”
The man was amazed. These animals could at any time break free from their bonds but because they believed they couldn’t, they were stuck right where they were.
Moral ♥ : Like the elephants, how many of us go through life hanging onto a belief that we cannot do something, simply because we failed at it once before? Failure is part of learning; we should never give up the struggle in life.

DUA SERIGALA




Seorang kakek berbicara pada cucunya tentang perasaannya. 
Kakek : “Aku merasa seolah-olah aku memiliki dua serigala yg sedang bertempur di hatiku, salah satu serigala  memendam rasa marah, kebencian bahkan kekerasan, dan serigala satunya lagi adalah rasa cinta dan kasih sayang..”
Lalu cucunya bertanya, : “Serigala yang mana yang akan memenangkan pertarungan dalam hati Mu?”
Si kakek menjawab, “salah satu serigala yang selalu kuberi makan.”

Raja Yg Pintar




Sebuah Cerita ttg keputusan cerdas seorang pemuda menjalani hidup. Cerita ini hanya contoh yach :) .
Zaman dahulu ada sebuah negara, dimana setiap tahun akan dipilih raja yang baru. orang yang akan menjadi raja harus setuju, apabila masa satu tahun selesai dia akan dikirim kesebuah pulau. Jadi, apabila salah satu raja selesai masa jabatannya maka sudah saatnya baginya untuk pergi ke pulau dan tinggal di sana.
Orang-orang memberinya pakaian yang mahal dan menempatkannya di sebuah kendaraan gajah dan membawanya berkeliling kota untuk mengucapkan selamat tinggal kepada semua orang. Ini adalah saat tersedih bagi semua raja yang memerintah selama satu tahun.
Setelah mengucapkan selamat tinggal, Mereka lalu membawa raja dengan perahu ke sebuah pulau terpencil dan meninggalkannya di sana.

Saat Dalam perjalanan mereka kembali, mereka menemukan sebuah kapal yang tenggelam. Mereka melihat seorang pemuda yang selamat dengan berpegangan pada sepotong kayu terapung.
Karena mereka membutuhkan seorang raja baru, mereka mengambil anak muda itu dan membawanya ke negara mereka. Mereka meminta anak itu untuk menjadi raja selama satu tahun.
Pertama dia menolak namun kemudian ia setuju untuk menjadi raja, maka semua orang menceritakan  tentang semua aturan dan peraturan dan bagaimana ia akan dikirim ke sebuah pulau setelah satu tahun.
Akhirnya  tiba dimana dia diangkat menjadi raja.
semua Orang pun berkumpul dan berpesta merayakan pengangkatan raja yang baru.
Setelah tiga hari menjadi raja,  ia meminta para menteri untuk berkumpul, Ia mengatakan  jika mereka bisa menunjukkan kepadanya pulau di mana semua raja lainnya dikirim. maka Ia akan setuju dikirim ke pulau itu.
Maka berangkatlah Raja dan para mentri ke pulau tersebut.
 Pulau itu tertutup hutan tebal dan suara hewan ganas terdengar datang dari seluruh pulau .
Raja mencoba masuk ke dalam hutan,  disana dia menemukan  tulang-tulang semua raja yang dikirim kepulau itu, bahkan dia juga menemukan mayat dari raja terakhir. Dia mengerti bahwa  setelah mereka ditinggalkan di pulau ini, maka binatang buas akan datang dan membunuh mereka.
Raja lalu kembali ke negara  dan meminta orang-orang untuk memberinya  100 pekerja terkuat yang ada di negara itu. setelah permintaan raja dipenuhi, raja  Lalu  kembali kepulau bersama dengan  100 pekerja, Ia mengatakan kepada mereka untuk Membunuh semua binatang yang mematikan dan  menebang semua pohon.
Sementara itu raja akan kembali kekota dan akan  mengunjungi pulau itu setiap bulan untuk melihat hasilnya.

Pada bulan pertama, semua binatang berbahaya telah dibunuh dan banyak pohon ditebang.
Pada bulan kedua, seluruh pulau  telah dibersihkan. Raja lalu menyuruh para pekerja untuk menanam tanaman di sekeliling pulau. Dia juga membawa beberapa  binatang yang berguna seperti ayam, bebek, burung, kambing, sapi dll.
Pada bulan ketiga, ia memerintahkan para pekerja untuk membangun rumah besar dan pelabuhan kapal.
Selama beberapa bulan, pulau ini berubah menjadi tempat yang indah. Raja  akan memakai pakaian sederhana dan menghabiskan sedikit dari penghasilannya di pulau itu. Dia juga mengirim semua pendapatannya  ke pulau itu untuk disimpan.
Sembilan bulan telah berlalu. Raja memanggil orang-orang dan mengatakan kepada mereka bahwa “Dia tahu bahwa Dia harus pergi ke pulau  itu setelah satu tahun, tapi Dia ingin pergi ke pulau itu sekarang.” Tetapi orang-orang tidak setuju dengan ini dan mengatakan bahwa dia harus menunggu selama 3 bulan untuk menyelesaikan masa jabatannya selama tahun.
Akhirnya raja pun setuju dan bersedia menunggu akhir masa jabatanya yang tinggal  tiga bulan
dan tiga bulan berlalu dan sekarang satu tahun penuh sudah dia selesaikan sebagai raja. Orang-orang memberinya Pakaian yang indah dan mewah dan mengaraknya keliling kota untuk mengucapkan selamat tinggal kepada masyarakat sambil menaiki kendaraan gajah .
Namun, raja ini benar-benar berbeda dengan raja terdahulu dia luar biasa senang meninggalkan kerajaan.
Orang-orang bingung lalu mencoba bertanya kepadanya, “Semua raja lainnya akan menangis pada saat ini dan mengapa Anda tertawa?” 
 Sambil tersenyum Dia Menjawab “Apa kau tidak tahu apa yang orang bijak katakan? Mereka mengatakan bahwa ketika Kau datang ke dunia ini sebagai bayi, kau menangis dan semua orang tersenyum. Hidup seperti kehidupan ketika Kau sekarat, Kau akan tersenyum dan semua orang di sekitar Mu akan menangis. Aku telah menjalani hidup itu.
Sementara semua raja lainnya hilang ke dalam kemewahan kerajaan, Tapi aku selalu berpikir tentang masa depan dan merencanakannya.
Aku ubah pulau yang mematikan menjadi tempat tinggal yang indah dimana aku bisa tinggal damai disana” -END-

We should take a lesson from this story about how we should also live our life. The life of this world is to prepare for the life hereafter. In this life, we shouldn’t get lost into the beautiful things of this world and forget about what is to come in the afterlife. Rather, even if we are kings, we should live a simple life like our beloved Prophet Muhammad (SAW) and save all our enjoyments for the hereafter. May Allah make it easy for all of Us.

Percakapan Burung Dan Lebah




Seekor burung bertanya kepada lebah :
“kau bekerja begitu keras untuk mengumpulkan madu, tapi orang-orang mencurinya darimu, tidak kah kau merasa sedih??”
Lebah menjawab : “Tidak…”
karena mereka hany bisa mencuri maduku, tapi mereka tidak akan pernah bisa mencuri bagaimana cara ku membuat madu.
Try to be like a lil bee…
Small in size but Big In heart 

KISAH ANAK LAKI-LAKI DAN POHON APPLE (beautiful story)



Dahulu kala, ada sebuah pohon apel besar. Seorang anak kecil setiap hari datang dan bermain-main disana. Dia naik ke puncak pohon, untuk memakan buah apel, dan kemudian tidur siang di bawah rindangnya pohon … dia menyayangi pohon apel itu karena pohon itu suka bermain dengan nya.Waktu pun berlalu … anak kecil itu tumbuh dewasa dan tidak lagi bermain bersama pohon apel.
Suatu hari, anak itu kembali ke pohon apel dan ia tampak sedih. 
“Ayo bermain-main dengan ku” pinta pohon apel. “
Aku bukan lagi anak kecil, aku tidak lagi bermain-main dengan pohon” jawab anak itu. ”Aku ingin mainan dan aku perlu uang untuk membelinya..”
“Maaf, tapi Aku tidak punya uang … tetapi kau dapat mengambil semua buah apel dan menjualnya Jadi, kau akan punya uang..” jawab sang pohon 
Anak itu gembira. Ia lalu memetik semua apel dan pergi. tapi anak itu tidak pernah kembali setelah ia mengambil apel. Pohon itu pun bersedih.
Suatu hari, anak itu sudah menjadi seorang pria dewasa  kembali dia datang menemui pohon apel. 
Pohon  itu sangat bahagia melihat kedatangannya , ”Ayo bermain-main dengan Ku ” kata pohon apel.
“Aku tidak punya waktu untuk bermain, aku harus bekerja untuk keluarga ku.. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Dapatkah kau membantu ku?” tanya sang Pria
“Maaf, tapi aku tidak punya rumah,  Tapi kau bisa memotong cabang ku untuk membangun rumah mu..” kata sang pohon,
Pria itu pun gembira, lalu Ia memotong semua cabang pohon dan kemudian pergi. Pohon itu senang melihatnya bahagia.
tapi dia itu tidak pernah kembali sejak saat itu. Pohon apel itu merasa kesepian dan sedih.
Setelah sekian lama, Pria itu kembali datang, dan pohon itu sangat gembira.
“kau Datang untuk bermain denganku??” tanya sang pohon.
“Pria itu berkata, aku mulai mulai tua dan aku ingin pergi berlayar untuk bersantai, Dapatkah kau memberi ku sebuah perahu?” 
“Gunakan batang ku untuk membangun perahu mu, maka kau dapat berlayar jauh dan bahagia..” kata sang pohon
Maka, pria itu memotong batang pohon, untuk membuat perahu. Ia pun pergi berlayar dan tidak pernah muncul untuk waktu yang lama.
Akhirnya, pria itu kembali setelah bertahun-tahun.
“Maaf, anak ku Tapi aku Tidak punya apa-apa lagi untukmu. Tidak ada lagi apel yang bisa kau petik …” kata pohon itu.
“Tidak masalah, aku  tidak memiliki gigi untuk menggigit” jawab pria itu.
“Tidak ada dahan lagi untuk kau panjat” kata sang pohon
“sekarang aku sudah terlalu tua untuk itu ” jawab pria itu.
“tidak ada lagi yang bisa kuberikan padamu, satu-satunya yang tersisa adalah akar ku dan itu pun sudah lapuk” kata pohon apel dengan linangan air mata.
“sekarang tidak banyak yang ku inginkan, aku hanya ingin tempat untuk beristirahat aku lelah.”  kata Pria itu.
“Bagus! kata pohon apel,  Akar-akar pohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat, Ayo, ayo duduk bersama Ku dan beristirahat.” kata pohon apel,
Pria itu duduk dan pohon sangat gembira dan tersenyum dengan linangan air mata.
Ini adalah kisah setiap orang.
Pohon itu adalah seperti orang tua kita, Ketika kita masih muda, kita senang bermain dengan ibu dan ayah …
Ketika kita tumbuh dewasa, kita meninggalkan mereka … kita hanya datang kepada mereka ketika kita membutuhkan sesuatu atau ketika kita berada dalam kesulitan.
Tidak peduli apa yang terjadi, orang tua akan selalu ada dan memberikan segalanya yang mereka bisa, hanya untuk membuat MU bahagia.
kau mungkin berpikir anak itu kejam pada pohon apel, tetapi itu adalah bagaimana kita semua memperlakukan orangtua kita