Rabu, 12 Desember 2012

Sepasang Sepatu



Ada seorang Mahasiswa yang belajar di salah satu universitas besar di kairo. Suatu hari ia pergi berjalan-jalan dengan profesor yang sering disebut mahasiswa sebagai "TEMAN". Saat mereka pergi bersama, mereka melihat sepasang sepatu tua tergeletak dijalan milik salah satu orang  miskin yang bekerja di taman kota. dan pada saat itu adalah jam-jam terakhir pekerjaannya.

Si mahasiswa berpaling kearah profesor, dan berkata: "Mari kita bermain jebak-jebakan dengan Pria itu":. Kita akan menyembunyikan sepatunya, dan kemudian bersembunyi di balik semak-semak, kita akan  menunggu dan melihat bagaimana ia kebingungan ketika ia tidak bisa menemukan sepatunya. 

Sahabatku Ku "jawab sang profesor," kita tidak boleh menghibur diri dengan mengorbankan orang miskin. Tapi kau kaya, kau dapat memberikan  kesenangan yang jauh lebih besar melalui orang miskin. Masukkan koin ke masing-masing sepatu, dan kemudian kita akan bersembunyi dan melihat bagaimana reaksinya ketika dia menemukan koin itu.

Mahasiswa itu menyetujuinya, ia lalu mengambil beberapa koin dari dalam kantongnya, dan memasukan beberapa koin ke masing-masing sepatu. kemudian mereka bergegas untuk bersembunyi dibalik semak-semak. 

Orang miskin itupun selesai mengerjakan pekerjaannya, ia pun pergi ke pinggir lapangan tempat dia meletakan mantel dan sepatunya.

Saat dia memakai mantelnya dia menyelipkan salah satu kakinya kedalam salah satu sepatunya, tapi dia merasa ada sesuatu yang keras didalam sepatunya, ia kemudian membungkuk dan meraba kedalam sepatunya. betapa terkejutnya Ia ketika menemukan beberapa koin didalam sepatunya.

Takjub dan heran terlihat pada wajah-Nya. Dia memperhatikan koin itu,, melihat lagi dan lagi. Dia kemudian melihat sekelilingnya, tapi tidak ada seorang pun yang terlihat disana. Dia pun memasukkan koin itu ke dalam sakunya, dan mulai mengenakan sepatu yang lain. 

Tetapi Ia terkejut dua kali lipat saat ia  menemukan koin lainnya. Perasaannya sedih sampai dia jatuh berlutut, Ia  menengadah ke langit dan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan, dimana saat ini istrinya yang sakit dan tak berdaya dan anak-anaknya yang kelaparan, sedang menunggunya dirumah, dan Tuhan datang memberikanya rezeki disaat ia benar-benar membutuhkan. 

Melalui beberapa tangan yang tidak diketahui siapa pemiliknya, telah  menyelamatkannya dari kehancuran.

Mahasiswa itu berdiri dari persembunyiannya dengan perasaan haru, dan mata yang berkaca-kaca.

"Sekarang," kata profesor, "Apa Kau tidak lebih bahagia dari pada jika kau memainkan permainan jebak-jebakan mu itu."

Mahasiswa itu menjawab: "Kau baru saja mengajarkan ku sebuah pelajaran yang tidak akan pernah aku lupakan, Sekarang aku mengerti maksud arti dari sebuah kalimat yang selama ini aku tidak tau apa maksudnya" LEBIH BAHAGIA MEMBERI DARI PADA MENERIMA"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar